Pada jaman penjajahan belanda sekitar tahun 1927 ada tiga desa yang digabungkan menjadi satu desa yaitu desa Cipatik, desa Cioray dan desa Singkup. Nama baru dari gabungan desa tersebut adalah desa Nanjungjaya.
Pada tahun 1927 Bapak Sumawijaya dari Cikondang adalah kepala desa yang pertama menjabat, beliau menjabat selama sepuluh tahun dari 1927-1937. Kemudian beliau diganti oleh bapak Nuryapraja (mama Eke) sebagai kepala desa kedua desa Nanjungjaya, beliau juga menjabat selama sepuluh tahun dari tahun 1937-1947.
Pada tahun 1947 Bapak Mad Sahri diangkat menjadi kepala desa ketiga desa Nanjungjaya, beliau menjabat selama lima tahun dari tahun 1947-1952. Kemudian Nuryapraja (mama Eke) kembali diangkat menjadi kepala desa Nanjungjaya yang ke empat. Beliau menjabat selama lima tahun dari tahun 1952-1957 karena beliau keburu meninggal. Lalu diganti oleh bapak Dori beliau menjabat selama delapan tahun dari tahun 1957-1961.
Pada tahun 1961 Adiwinata diangkat menjadi kepala desa yang ke enam. Beliau menjabat sampai tahun 1969. Sebagai penggantinya adalah Bapak Damigi. beliau menjabat selama delapan tahun, dari tahun 1969-1977.
Pada tahun 1977 Ade Sutisna diangkat mejadi kepala desa yang ke tujuh selama tiga tahun.Karena dengan alasan desa Nanjungjaya keadaan tanahnya sangat luas dan masyarakat yang ada di wilayah sebelah selatan desa Nanjungjaya yang meliputi kampung Singkup,Kamasri,Cikondang dan yang lainnya merasa terkucilkan, maka pada tanggal 27 maret 1980 terjadi pemekaran desa Nanjungjaya menjadi dua desa. Dua desa tersebut adalah desa Nanjungjaya dan desa Girijaya, yang wilayah keduanya dibatasi oleh jalan rel kereta api.
Dari kedua desa tersebut diangkatlah masing-masing kepala desa yang baru. Masyarakat desa Girijaya mengangkat Ade Sutisna sebagai kepada desanya dan Ajuk Marjuk diangkat menjadi kepala desa yang baru di desa Nanjungjaya.
Bapak Ajuk Marjuk (kepala desa ke delapan) beliau menjabat selama dua periode. Periode pertama dari tahun 1980-1988, dan periode kedua dari tahun 1980-1994.
Pada tahun 1994 Ano Suharsa diangkat menjadi kepala desa yang ke sembilan selama tujuh tahun, yakni sampai tahun 2002.
Pada tahun 2002 sampai tahun 2007 bapak Asum Maksum S.Pd.I menjabat sebagai kepala desa yang ke sepuluh desa Nanjungjaya.
Pada tahun 2007 setelah berakhirnya masa jabatan bapak Asum Maksum, maka Bapak Yoyot Sutarjat ( YOSUTA ) diangkat menjadi kepala desa Nanjungjaya yang ke sebelas, beliau meng akhiri jabatannya pada tahun 2013,
Dan pada tahun 2013 warga masyarakat Desa Nanjungjaya memilih kembali kepala desanya, yang mana Bapak Wawan Sukul Alwan Menjadi Kepala Desa sampai sekarang ini.
Susunan para Kepala Desa sejak tahun 1927 berdasarkan keterangan dari orang tua :